Minggu, 19 Mei 2013



Jenis-Jenis Kelinci Dan Cara Budidayanya
Di Susun oleh :
Mustolih

SMK NEGERI 3 BANJAR
X TPHP2
Jl. Julaeni (0265) 2734141 Kecamatan Langen Sari Kota Banjar 46341


Kata pengantar
KATA PENGANTAR
     Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia jualah, akhirnya telah dapat diselesaikan MAKALAH ini dengan judul “JENIS-JENIS KELINCI DAN CARA BUDIDAYANYA”.
Pada kesempatan ini disampaikan rasa terima kasih kepada bapak Kapri sudrjat yang telah banyak memberi bimbingan dan dorongan selama penelitian ini.















i

daftar Isi_______________________________________________
kata pengantar……………………………………………………………………………………i
daftar isi………………………………………………………………………………………….ii
Bab 1 Pendahuluan……………………………………………………………………………...iii
Latar belakang…………………………………………………………………………………...iii
Rumusan masalah ………………………………………………………………………………iii
Tujuan dan manfa’at penulisan………………………………………………………………….iii
BAB II…………………………………………………………………………………………...1
 PEMBAHASAN……………………………………………………………………………….1
Jenis-jenis Kelinci………………………………………………………………………………1-2
Cara Memilih Kelinci……………………………………………………………………………3
Pemilihan bibit dan calon induk………………………………………………………………..3
Perawatan Bibit dan calon induk………………………………………………………………..3
Sistem Pembiakan……………………………………………………………………………….4
Jenis Makanan untuk Kelinci…………………………………………………………………...4-5
Sistem Kandang……………………………………………………………………………..….6
Kandungan gizi daging kelinci………………………………………………………………….7
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………………..8
Kesimpulan……………………………………………………………………………………..8
Saran……………………………………………………………………………………………8
Daftar pustaka…………………………………………………………………………………..9



ii
BAB I
 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
 Saat ini usaha peternakan merupakan prospek usaha yang cukup menjanjikan di sektor perekonomian. Sektor peternakan baik di kembangkan karena tingginya permintaan pasar akan produk peternakan terutama daging. Permintaan daging untuk konsumtif saat ini sangat tinggi karena semakin banyaknya jumlah konsumen yang membutuhkan asupan gizi protein yang salah satunya di terdapat daging.
 Salah satu usaha yang belum banyak di kembangkan adalah peternakan kelinci yang peminat daging kelinci saat ini mulai naik cukup siknifikan. Di malang daging kelinci mulai di gemari oleh masyarakat malang karena teksturnya yang lembut dan dagingnya yang tidak terlalu berbau, tidak seperti daging kambing maupun sapi.
 Sektor usaha masih belum berkembang dengan pesat, namun permintaan untuk konsumtif daging kelinci cukup tinggi, sehingga perlu di adakan pemberdayaan peternakan kelinci. Hal ini merupakan peluang yang bagus bagi kita untuk mengembangkan usaha ini. Karena masih kurangnya peternakan kelinci, namun tingginya akan permintaan konsumtif daging kelinci ini sehingga kita dapat memanfaatkan untuk membuka usaha dalam bidang ini.

1.2 Rumusan Masalah
 1.2.1 Apakah jenis-jenis kelinci yang ada di Indonesia?
 1.2.2 Bagaimanakah cara pemilihan bibit kelinci?
 1.2.3 Bagaimanakah sistem pakan yang digunakan untuk memelihara kelinci?
 1.2.4 Bagaimanakah sistem kandang yang baik untuk memelihara kelinci?

1.3 Tujuan dan Manfaat
 1.3.1 Untuk mengetahui jenis-jenis kelinci yang ada di Indonesia.
 1.3.2 Untuk mengetahui cara pemilihan bibit kelinci.
 1.3.3 Untuk mengetahui sistem pakan yang digunakan untuk memelihara kelinci.
 1.3.4 Untuk mengetahui sistem kandang yang baik untuk memelihara kelinci.             
iii
BAB II
 PEMBAHASAN

2.1 Jenis-jenis Kelinci
 Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti “anak kelinci”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mula mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal di Pulau Sumatera ada satu spesies asli kelinci sumatera (Nesolagus netscheri) yang baru ditemukan pada tahun 1972.
 Kelinci terbagi dalam berbagai jenis, jenis-jenis tersebut yaitu :
 1. Kelinci Angora dengan ciri-ciri : berbulu tebal dan lembut disekujur tubuhnya. Bulunya tumbuh di ujung kaki dan telinganya.
 2. Kelinci Lop dengan ciri-ciri : bentuk kepala lebar, telinga menggantung dari ujung kepala sampai ujung bawah.

3. Kelinci Flemish Giant dengan ciri-ciri : bentuk ukuran tubuh yang besar dan panjang, ukurannya yang lebih besar dari pada jenis-jenis kelinci yang lain.

4. Kelinci Rex dengan ciri-ciri : berbulu halus dan lembut, biasa digunakan sebagai kelinci pedaging.

5. Kelinci Dutch dengan ciri-ciri : berbadan kecil dari pada kelinci-kelinci lainnya yang sering digunakan sebagai kelinci hias.

6. Kelinci English Spot dengan ciri-ciri : berbadan besar dan berbulu halus dan lembut.


1
7. Kelinci Himalayan dengan ciri-ciri : bulunya berwarna khas dan berbadan seperti tabung.


8. Kelinci Lion Head dengan ciri-ciri : memiliki telinga yang pendek dan khas pada bulunya yang memanjang disekitar leher dan wajah seperti seekor singa dengan tubuh yang pendek.

9. Kelinci Satin dengan ciri-ciri : kelinci satin berbadan panjang, kepala lebar, leher pendek, telinga yang lebar tidak seimbang dengan badannya. Kakinya lurus dan berkuku hitam.

10. Kelinci Netherland Dwarf dengan ciri-ciri : bulunya tidak tebal, bentuk tubuhnya pendek, kepalanya agak bulat, leher pendek dan ukuran telinganya pendek.

11. Kelinci New Zaeland dengan ciri-ciri : berbulu putih mulus, padat, tebal, dan matanya berwarna merah.

12. Kelinci Hotot dengan ciri-ciri : adanya bulatan hitam melingkar disekitar mata, berbadan kecil dan berwarna bulu putih.

13. Kelinci Harlequin dengan ciri-ciri : warna bulu bercorak membentuk garis






2

2.2 Cara Memilih Kelinci
 Kiat-kiat memilih kelinci yang baik :
 - Pergerakan lincah dan aktif
 - Mempunyai nafsu makan yang tinggi
 - Performance tubuh seimbang (besar kepala dengan panjang tubuh dll)
 - Bermata bulat bercahaya, selaput matanya bersih, mempunyai pandangan yang tajam dan cerah
 - Telinganya lebar dan panjang minimal 10 cm
 - Bagian-bagian yang berlubang (hidung, mulut, telinga, dubur) terlihat bersih
 - Berkaki normal (terlihat kuat, kokoh dan berkuku pendek)
 berbadan bulat, berdada lebar, padat dan singset
 - Berbulu bersih, licin, halus, mengkilat dan rata
 - Ekornya terlihat kecil, tumbuh lurus ke atas dan tampak menempel ke punggung serta bentuknya tidak miring
 - tanda lain untuk induk betina adalah mempunyai cukup bulu untuk membuat sarang beranak, mempunyai pinggang yang lebar dan jumlah putting susu paling sedikit 8.
 Selain itu Pembibitan untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut. Untuk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan Rex merupakan ternak yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan ternak yang cocok dipelihara.
Pemilihan bibit dan calon induk
 Bila peternakan bertujuan untuk daging, dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.
Perawatan Bibit dan calon induk
 Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar.

3
Sistem Pembiakan
 Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:
 a. In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
 b. Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat unggul.
 c. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan
 perpaduan 2 keunggulan bibit.
 2.3 Jenis Makanan untuk Kelinci
 Kelinci adalah hewan herbivora, karena itu makanan yang paling baik untuk kelinci adalah hijau-hijauan. Di alam liar kelinci tidak pernah memakan satu jenis makanan secara banyak. Kelinci akan memakan berbagai macam tumbuhan mulai dari rumput-rumputan, bunga, hingga akar tanaman. Hal ini dilakukan tidak lain untuk dapat memenuhi nutrisi yang diperlukan oleh tubuhnya .Jenis-jenis pakan kelinci:
 1. Sayuran
 Sayuran atau hiajau-hijauan merupakan salah satu jenis pakan yang sehat untuk di berikan kepada kelinci.Seperti daun sawi,kangung,lobak,kol,daun singkong,daun ketela,caisim,dan daun wortel.sayuran ini sangat baik buat gizi kelinci,terutama untuk kelinci indukan.Ada beberapa hobiis melakukan pelayuan sayuran sebelum memberikan pakan terhadap kelinci nya,pelayuan ini bertujuan untuk memperinggi kadar serat kasar dan menghilangkan getah dan racun.
 2.Rumput
 Rumput merupakan makanan pokok kelinci di alam bebas,rumput juga termasuk pakan yang baik untuk kelinci,karena rumput mengandung serat kasar,jenis pakan ini banyak di temukan di area persawahan,seperti rumput gajah,rumput teki biasa,rumput turi dan masih banyak lagi jenis rumput yang di sukai kelinci.Selain mudah di dapatkan,rumput juga bisa di guanakan sebagai pakan alternatif untuk kelinci.



4
 3.Biji-bijian
 Biji-bijian,adalah pakan yang di percaya untuk menambah atau menguatkan stamina kelinci,karena kandungan protein dan karbohidarat pada biji-bijan terbilang sangat tinggi.Bijian-bijian seperti,kacang ijo,kacang tanah,gandum,dan kedelai merupakan pakan yang sangat baik,terutama untuk kelinci induk yang sedang mengandung dan menyusui.Sebelum di berikan,sebaiknya biji-bijian di giling terlebih dahulu,agar bijian-bijian ini mudah di cerna oleh kelinci.
 4.Konsentrat
 Pakan konsentrat seperti bungkil kelapa,bungkil kacang tanah,ampas tahu,ampas tapioka dan gaplek biasanya di jadikan pakan tambahan,dan juga sebagai pakan alternaitif untuk pengganti bijian-bijian yang mungkin harga nya cukup mahal.Namun pakan ini harus di kombinasi dengan pemberian sayuran dan biji-bijan.

Jadwal pemberian pakan yang baik adalah dengan pakan hijauan dengan jumlah sedikit diberikan sekitar pukul 07.00 atau 08.00 pagi setelah kandang dibersihkan terlebih dulu, kemudian pada pukul 10.00 pagi diberikan konsentrat, dan pada pukul 15.00 diberikan hijauan lagi tapi dalam jumlah yang banyak. Jumlah pakan yang diberikan konsentrat untuk induk bunting sekitar 1 ons/hari, dan untuk induk menyusui : 1,5-2 ons/hari, sedang hijauan diberikan secara bebas. Konversi pakan yang bagus adalah dengan perbandingan 3:1.
images b.jpeg    images.jpeg



5
2.4 Sistem Kandang
 Sistem kandang yang baik adalah sistem kandang dengan regulasi udara yang cukup dan dengan kondisi kandang yang teduh dan sejuk. Lokasi kandang yang baik juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kelinci. Lokasi yang baik adalah adanya sinar matahari yang masuk cukup, karena sinar matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan kelinci. Hawa kandang yang bersuhu sejuk, berkisar antara 15-20°C dengan mempunyai ventilasi yang baik untuk pergerakan sirkulasi udara yang baik. Tempatnya kering dengan lingkungannya tenang dan tak jauh dari rumah, karena berhubungan dengan keamanan ternak. Selain itu diusahakan disekitar kandang terdapat naungan agar kotoran kelinci dapat dibersihkan dengan mudah untuk menjaga kesehatan kelinci.
 Bahan kandang yang digunakan berbahan Bahan murah, awet, dan mudah di dapat. Biasanya para peternak menggunakan bahan bambu sebagai kandang, namun lantai kandang dibuat dari kawat agar mempermudah saat membersihkan kandang. Kandang juga mampu melindungi ternak dari cuaca buruk seperti melindungi dari hujan dan panasnya cuaca sekitar kandang. Selain itu kandang harus mempunyai tempat pembuangan kotoran dan sanitasi yang baik, agar kondisi ternak dalam keadaan bersih. Untuk ukuran kandang bisa flexible, bisa dipakai patokan ukuran pxlxt : 90×60×60 cm, sarang beranak berukuran pxlxt : 40×30×30 cm.
 Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:
 1. Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangan dan cocok untuk kelinci muda.
 2. Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman pengumbaran.
 3. Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid).
 Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan.








6
 2.5 Kandungan gizi daging kelinci
   Daging kelinci memiliki kandungan kalori yang rendah yaitu berkisar 197 kal/100 gr bahan) sedangkan proteinnya terbilang tinggi yaitu berkisar 29 gr/100 gr bahan sehingga dapat memenuhi kebutuhan harian tubuh akan unsur protein sebanyak 58%. Ini artinya kandungan gizi daging kelinci baik untuk kesehatan manusia, selain itu daging kelinci juga merupakan kelompok makanan sardi yaitu makanan yang tidak memiliki efek berantai dalam tubuh sehingga tidak mamacu sistem metabolisme dan sistem kerjanya memperlambat metabolisme dalam tubuh sehingga cocok dikonsumsi oleh para manula dan penderita obesitas. Satu hal menarik lainnya mengenai hewan lucu yang satu ini ialah kandungan kolesterol daging kelinci sangat rendah. Hasil penelitian Faiz Manshur, seorang penulis buku tentang kelinci, menunjukkan jumlah sekitar 164 mg/100 gram bahan, jumlahnya jauh dibawah kandungan kolesterol hewan lainnya, seperti ayam, sapi, domba, dan babi, yang memiliki kisaran kolesterol 220-250 mg/ 100 gram bahan. Jadi, bagi anda pecinta kuliner daging kelinci, anda tidak usah khawatir dengan penyakit jantungnya kambuh karena saluran jantungnya terhambat kolesterol yang dikandungnya.
 Menurut informasi yang terdapat kadar kolesterol daging kelinci sangat rendah yaitu 39% asam lemak jenuh, dan 61% asam lemak tak jenuh dibandingkan kadar kolesterol hewan lainnya seperti ayam, itik, sapi, domba, dan kambing. Kandungan proteinnya juga sangat tinggi yaitu 20,8%, lebih besar dari protein yang dikandung oleh daging ayam yaitu 20,0%.


daging kelinci1.JPG




7
BAB III
 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 • Kelinci merupakan hewan ternak yang belum banyak dikembangkan sebagai binatang ternak di Indonesia.
 • Jenis kelinci untuk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan Rex merupakan ternak yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand.
 • Kiat-kiat memilih kelinci yang baik :
 - Pergerakan lincah dan aktif.
 - Mempunyai nafsu makan yang tinggi.
 - Performance tubuh seimbang (besar kepala dengan panjang tubuh, Ekornya terlihat kecil, tumbuh lurus ke atas dan tampak menempel ke punggung serta bentuknya tidak miring, berbadan bulat, berdada lebar, padat dan singset berbulu bersih, licin, halus, mengkilat dan rata).
 - Bermata bulat bercahaya, selaput matanya bersih, mempunyai pandangan yang tajam dan cerah telinganya lebar dan panjang minimal 10 cm.
 • Kelinci adalah hewan herbivora, karena itu makanan yang paling baik untuk kelinci adalah hijau-hijauan dengan di tambah konsentrat dan biji-bijian sebagai selingan agar pertumbuhan kelinci tersebut menjadi optimal.
3.2 Saran
 • Sebaiknya dalam usaha budidaya kelinci, kita harus memilih bibit yang bagus dengan pemberian makanan yang seimbang agar kesehatan kelinci terjaga.
 • Sebaiknya dalam beternak kelinci harus memperhatikan faktor ukuran kandang karena ukuran kandang akan mempengaruhi perkembangan kelinci




8
3.3 Daftar pustaka
Http://rabbitwrangler.wordpress.com.




















9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar