Pengertian Daging Ayam
Di Susun Oleh :
Mustolih
SMK NEGERI 3 BANJAR
KElAS X TPHP2
Jl. Julaeni (0265) 2734141 Kecamatan Langen Sari Kota Banjar 46341
Email : smkn3banjar@yahoo.co.id
Kata
pengantar
Tiada yang lebih patut menjadi tempat memanjatkan
puji syukur selain kepad Tuhan
Yang Maha Esa. Atas terselesaikanya MAKALAH ini penulisan makalah ini dapat terlaksana berkat anugerah
yang di limpahkan kepada saya dalam bentuk kesehatan kelonggaran dan kemampuan.
Segala puji kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat yang diberika-nya sehingga saya dapat kembali membuat makalah ini
sesuai dengan jadwal dan rencana.
Sambil tanpa lelah melakukan upaya perbaikan, kami
juga masih terus menunggu saran dan ritik dari pendengar. Bagi kami pendengar
adalah atasan, kritik dan saran atasan akan selalu menjadi masukan yang beharga
untuk bahan perbaikan makalah ini.
i
Daftar
isi……………………………………………………….
Kata pengantar……………………………………………………………………………………i
Daftar isi………………………………………………………………………………………….ii
Bab 1 pendahuluan……………………………………………………………………………….iii
Latar belakang……………………………………………………………………………………iii
Rumusan masalah………………………………………………………………………………...iii
Tujuan penulisan…………………………………………………………………………………iii
Manfa’at penulisan……………………………………………………………………………....iii
Bab 2 materi dan pembahasan………………………………………………..………………….1
Persyaratan lokasi dan pembuatan kandang ternak
……………………………………………2-3
Pemelihara’an induk dan bibit
ayam…………………………………………………………….4
Kualitas dan
kuantitas pakan fase awal dan
akhir........................................................................5
Pemberian
minum disesuaikan dengan umur ayam fase awal dan akhir…………………………………5
Karkas ayam……………………………………………………………………………………..6
Ciri-ciri daging ayam
tiren………………………………………………………………………7
Ciri-ciri daging ayam
berformalin………………………………………………………………8
Ciri-ciri daging ayam yang bagus dan
segar…………………………………………………….9
Kandungan gizi pada daging
ayam……………………………………………………………..10
Bab 4 penutup…………………………………………………………………………………..11
Kesimpulan dan saran ………………………………………………………………………….11
Daftar pustaka…………………………………………………………………………………..12
Bab
1 pendahuluan
Latar
belakang
Daging ayam, Untuk memilih daging
ayam potong yang baik ada beberapa ciri yang harus diperhatikan. Yaitu daging
memiliki warna putih keabuan dan cerah. Warna kulit ayam biasanya putih
kekuning-kuningangan dan bersih. Jika disentuh, daging terasa lembab tidak
lengket. Serat daging ayam halus, mudah dikunyah dan digiling, mudah dicerna,
serta memiliki flavor lembut. Aroma daging ayam tidak menyengat, tidak berbau
amis dan tidak busuk. Pembeli harus hati-hati ketika membeli daging ayam,
karena berdasarkan berita yang beredar, dipasaran sering ditemukan daging AYAM
TIREN (mati kemaren). Seringnya, ayam jenis ini dijual oleh “penjual nakal”
dengan harga yang relatif lebih murah. Pembeli dapat membedakan ayam jenis ini
dari warna dagingnya yang putih pucat merah kehitam-hitaman akibat penumpukan
darah dalam daging yang tidak ke luar, serta aromanya yang bau. Tetapi biasanya
untuk mengelabui pembeli, ayam tiren ini dijual setelah direbus dahulu dengan
kunyit, untuk memberi efek warna kekuning-kuningan dan menghilangkan baunya.
Daging ayam tiren ini harus dihindari karena akan menjadi sumber penyakit bagi
yang mengkonsumsinya.
Rumusan
masalah
Bagai mana cara membedakan daging tiren dengan
daging yang segar
Bagai mana cara memilih DOC (day old chicken)
Pengertian tentang ayam RAS/BROILER
Tujuan
penulisan
Tujuan penulisan makalh ini adalh supaya masyarakat
di sekitar kita bisa membedakan antara
ayam TIREN dengan ayam SEGAR. Sehingga masyarakat tidak tertipu lagi oleh
pedagang nakal.
Manfa’at
penelitian
1. Dapat
membantu masyarakat untuk lebih pandai memilih daging
2. Dapat
membantu masyarakat untuk bias ber-ternak ayam potong dengan benar
iii
Bab
2 materi dan pembahasan
Daging ayam, Untuk memilih daging
ayam potong yang baik ada beberapa ndon yang harus diperhatikan. Yaitu daging
memiliki warna putih keabuan dan cerah. Warna kulit ayam biasanya putih
kekuning-kuningangan dan bersih. Jika disentuh, daging terasa lembab tidak
lengket. Serat daging ayam halus, mudah dikunyah dan digiling, mudah dicerna,
serta memiliki flavor lembut. Aroma daging ayam tidak menyengat, tidak berbau
amis dan tidak busuk. Pembeli harus hati-hati ketika membeli daging ayam,
karena berdasarkan berita yang beredar, dipasaran sering ditemukan daging AYAM
TIREN (mati kemaren). Seringnya, ayam jenis ini dijual oleh “penjual nakal”
dengan harga yang lebih murah. Pembeli
dapat membedakan ayam jenis ini dari warna dagingnya yang putih pucat merah
kehitam-hitaman akibat penumpukan darah dalam daging yang tidak ke luar, serta
aromanya yang bau. Tetapi biasanya untuk mengelabui pembeli, ayam tiren ini
dijual setelah direbus dahulu dengan kunyit, untuk ndone efek warna
kekuning-kuningan dan menghilangkan baunya. Daging ayam tiren ini harus
dihindari karena akan menjadi sumber penyakit bagi yang mengkonsumsinya.
Untuk itu maka lebih aman membeli
ayam mentah dengan bersandar pada ndon-ciri daging baik dan sehat di atas.
Disamping daging ayam tiren, juga banyak beredar daging ayam yang disuntik
dengan air (daging ayam gelonggongan). Untuk menghindari daging jenis ini,
pembeli dapat melihat, meraba, atau bahkan menusukan pisau pada gelembungan
yang terdapat di organ tubuh ayam yang terlihat membengkak dan diduga berisi
air, utamanya pada bagian bawah sayap. Uji lainnya dapat dilakukan dengan
mengangkat daging tersebut, apakah meneteskan air atau tidak ?. Daging ayam
gelonggongan akan terlihat mengeluarkan tetesan air, serta keadaan fisik daging
terlihat “becek”. Daging ayam gelonggongan akan lebih cepat membusuk ndonesia
daging ayam yang tidak disuntik air bila disimpan pada suhu ruang. Dimana tanda
daging yang sudah mulai membusuk dapat tercium dari aroma baunya yang tidak
segar, dan tampak apabila salah satu bagian dari daging itu di tekan maka
bagian daging yang ditekan tersebut tidak mantul/balik kembali seperti semula.
.Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis
ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya
produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam
broiler ini baru di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan
mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin
sulit keberadaannya.
Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia
dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah ndo dipanen. Dengan waktu
pemeliharaan yang ndonesi singkat dan menguntungkan, maka banyak orang mulai berani terjun di bidang Peternakan ayam potong .
1
PERSYARATAN
LOKASI
1)Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
2)Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.
3)Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah
terganggu oleh keperluan-keperluan lain selain untuk usaha peternakan.
Pedoman Teknis Peternakan
Ayam Potong
Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib
memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha
peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan)
Penyiapan Sarana, Peralatan dan Perkandangan
Sistem perkandangan Peternakan Ayam Potong yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi: persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat Celcius, kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang lebih besar dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. macam-macam peralatan Peternakan Ayam Potong :
Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter Peternakan Ayam Potong harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
2
Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum Peternakan Ayam Potong harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
Tempat makan dan minum Peternakan Ayam Potong harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
Pembibitan
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b) pertumbuhan dan perkembangannya normal
c) ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d) tidak ada lekatan tinja di duburnya.
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b) pertumbuhan dan perkembangannya normal
c) ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d) tidak ada lekatan tinja di duburnya.
3
Pemilihan
induk dan bibit ayam
Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari:
a) Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
b) Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.
c) Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d) Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e) Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f) Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari:
a) Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
b) Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.
c) Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d) Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e) Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f) Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Perawatan Bibit dan Calon Induk
Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan
Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan
4
Kualitas dan kuantitas
pakan fase awal adalah sebagai berikut:
-kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein
22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME
2800-3500 Kcal.
-kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat)
golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua
(umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor
dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor.Jadi jumlah pakan yang
dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram
Kualitas dan kuantitas pakan fase akhir
adalah sebagai berikut:
-kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein
18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%
dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
-kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan
umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut
37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146
gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total
jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Pemberian minum disesuaikan dengan umur
ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
Fase awal (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi
pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100
ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari)
4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi
jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6
liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan
gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan
adalah 50 gram/liter air.
Fase akhir (umur 30-57 hari), terkelompok dalam
masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor,
minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari)
12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor.
Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
5
Karkas
ayam
Ayam hidup yang telah dipotong,
dibului, dan telah dihilangkan jeroan, kepala, dan kakinya, sehingga tinggallah
sepotong daging ayam utuh satu tubuh.
Ciri-ciri karkas ayam yang baik
(keadaan tubuh, perlemakan, keadaan kulit/tulangnya ) :
- Bentuk karkas padat (kompak), paha, betis, sayap, dan dada berdaging tebal. Besar daging pada dada dapat diketahui dengan cara mengukur panjang tulang dada. 50% dari daging ayam terdapat pada tulang dada.
- Perlemakan, menyebar rata di bawah kulit yang menutupi seluruh bagiankarkas.
- Kulit harus utuh, tidak memar, tidak sobek atau banyak goresan. Warna kulit putih agak kekuningan. Kulit benar-benar bebas dari bulu-bulu jarum (mikroba bersarang di dalam bulu-bulu itu). Kulit ayam memar, berwarna kebiru-biruan (akibat benturan, pembuluh darah halus pecah, terjadi pembekuan darah di bawah kulit), dengan adanya memar maka daya tahan karkas terhadap serangan mikroba menurun, sehingga daging ayam cepat/mudah membusuk.
- Tidak dijumpai tulang-tulang yang patah.
6
Ciri-ciri ayam tiren
1. Dagingnya
beraroma agak amis,
2. Dagingnya
berwarna kebiru-biruan, pucat dan tidak segar,
3. Pada leher
potongan ayam terlihat tidak lebar.
4. Tidak
mulus seperti ayam potong ketika hidup.
5. Kalau
dipegang kulitnya licin dan mengkilat, karena pakai formalin.
6. Terdapat
bercak-bercak darah pada bagian kepala atau leher ayam,
7. Harganya
lebih murah.
7
Ciri-ciri
ayam ber-formalin
1.
Jika dicium dagingnya akan berbau
obat.
2. Warna kulitnya lebih pucat dibanding
daging ayam segar.
3. tidak rusak selama dua hari pada
suhu kamar 25 derajat celsius,
4.
Pada bagian paha sampai kaki
terlihat kaku.
5. tidak dikerumuni lalat.
6.
teksturnya sangat kencang
8
Ciri-ciri
ayam yang segar dan baik
1. Warna
daging umumnya putih pucat
2. Serat
daging halus
3. Konsistensi
kurang padat
4. Diantara
serat daging tidak terdapat lemak
5. Warna
lemak ke kuning-kuningan dengan konsistensi lunak
6. Bau agak amis sampai tidak berbau.
9
Kandungan
gizi yang ada dalam daging ayam
Nama Bahan Makanan : Daging Ayam
Nama Lain / Alternatif : Ayam
Banyaknya Daging Ayam yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Daging Ayam yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 58 %
Jumlah Kandungan Energi Daging Ayam = 302 kkal
Jumlah Kandungan Protein Daging Ayam = 18,2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Daging Ayam = 25 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Daging Ayam = 0 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Daging Ayam = 14 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Daging Ayam = 200 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Daging Ayam = 2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Daging Ayam = 810 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Daging Ayam = 0,08 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Daging Ayam = 0 mg
Nama Lain / Alternatif : Ayam
Banyaknya Daging Ayam yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Daging Ayam yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 58 %
Jumlah Kandungan Energi Daging Ayam = 302 kkal
Jumlah Kandungan Protein Daging Ayam = 18,2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Daging Ayam = 25 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Daging Ayam = 0 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Daging Ayam = 14 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Daging Ayam = 200 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Daging Ayam = 2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Daging Ayam = 810 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Daging Ayam = 0,08 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Daging Ayam = 0 mg
10
Bab
4 Penutup
Kesimpulan
Daging didefinisikan sebagai
semua jaringan hewan dan semua produk hasil pengolahan jaringan-jaringan tersebut yang sesuai
untuk dimakan serta tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang memakannya
Saran
Agar mengihindari ayam TIREN Sebaiknya jika ingin membeli daging ayam usahakan beli ayam
yang masih hidup dan sehat.
11
Daftar
pustaka
http://keju.blogspot.com/1970/01/isi-kandungan-gizi-daging-ayam-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html
http://jombang.olx.co.id/rumah-potong-ayam-puri-pangan-sejati-iid-13907642
12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar