Minggu, 19 Mei 2013



Pengertian Daging Ayam
14363_186716294361_8136862_n.jpg
Di Susun Oleh :

Mustolih

SMK NEGERI 3 BANJAR
KElAS X TPHP2

Jl. Julaeni (0265) 2734141 Kecamatan Langen Sari Kota Banjar 46341
Email : smkn3banjar@yahoo.co.id




Kata pengantar
Tiada yang lebih patut menjadi tempat memanjatkan puji syukur selain kepad  Tuhan Yang Maha Esa. Atas terselesaikanya MAKALAH ini penulisan makalah ini dapat terlaksana berkat anugerah yang di limpahkan kepada saya dalam bentuk kesehatan kelonggaran dan kemampuan. Segala puji kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang diberika-nya sehingga saya dapat kembali membuat makalah ini sesuai dengan jadwal dan rencana.
Sambil tanpa lelah melakukan upaya perbaikan, kami juga masih terus menunggu saran dan ritik dari pendengar. Bagi kami pendengar adalah atasan, kritik dan saran atasan akan selalu menjadi masukan yang beharga untuk bahan perbaikan makalah ini.













i
Daftar isi……………………………………………………….
Kata pengantar……………………………………………………………………………………i
Daftar isi………………………………………………………………………………………….ii
Bab 1 pendahuluan……………………………………………………………………………….iii
Latar belakang……………………………………………………………………………………iii
Rumusan masalah………………………………………………………………………………...iii
Tujuan penulisan…………………………………………………………………………………iii
Manfa’at penulisan……………………………………………………………………………....iii
Bab 2 materi dan pembahasan………………………………………………..………………….1
Persyaratan lokasi dan pembuatan kandang ternak ……………………………………………2-3
Pemelihara’an induk dan bibit ayam…………………………………………………………….4
Kualitas dan kuantitas pakan fase awal dan akhir........................................................................5
Pemberian minum disesuaikan dengan umur ayam fase awal dan akhir…………………………………5
Karkas ayam……………………………………………………………………………………..6
Ciri-ciri daging ayam tiren………………………………………………………………………7
Ciri-ciri daging ayam berformalin………………………………………………………………8
Ciri-ciri daging ayam yang bagus dan segar…………………………………………………….9
Kandungan gizi pada daging ayam……………………………………………………………..10
Bab 4 penutup…………………………………………………………………………………..11
Kesimpulan dan saran ………………………………………………………………………….11
Daftar pustaka…………………………………………………………………………………..12



Bab 1 pendahuluan
Latar belakang
Daging ayam, Untuk memilih daging ayam potong yang baik ada beberapa ciri yang harus diperhatikan. Yaitu daging memiliki warna putih keabuan dan cerah. Warna kulit ayam biasanya putih kekuning-kuningangan dan bersih. Jika disentuh, daging terasa lembab tidak lengket. Serat daging ayam halus, mudah dikunyah dan digiling, mudah dicerna, serta memiliki flavor lembut. Aroma daging ayam tidak menyengat, tidak berbau amis dan tidak busuk. Pembeli harus hati-hati ketika membeli daging ayam, karena berdasarkan berita yang beredar, dipasaran sering ditemukan daging AYAM TIREN (mati kemaren). Seringnya, ayam jenis ini dijual oleh “penjual nakal” dengan harga yang relatif lebih murah. Pembeli dapat membedakan ayam jenis ini dari warna dagingnya yang putih pucat merah kehitam-hitaman akibat penumpukan darah dalam daging yang tidak ke luar, serta aromanya yang bau. Tetapi biasanya untuk mengelabui pembeli, ayam tiren ini dijual setelah direbus dahulu dengan kunyit, untuk memberi efek warna kekuning-kuningan dan menghilangkan baunya. Daging ayam tiren ini harus dihindari karena akan menjadi sumber penyakit bagi yang mengkonsumsinya.
Rumusan masalah
Bagai mana cara membedakan daging tiren dengan daging yang segar
Bagai mana cara memilih DOC (day old chicken)
Pengertian tentang ayam RAS/BROILER
Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalh ini adalh supaya masyarakat di sekitar kita bisa membedakan  antara ayam TIREN dengan ayam SEGAR. Sehingga masyarakat tidak tertipu lagi oleh pedagang nakal.
Manfa’at penelitian
1.      Dapat membantu masyarakat untuk lebih pandai memilih daging
2.      Dapat membantu masyarakat untuk bias ber-ternak ayam potong dengan benar




iii
Bab 2 materi dan pembahasan
Daging ayam, Untuk memilih daging ayam potong yang baik ada beberapa ndon yang harus diperhatikan. Yaitu daging memiliki warna putih keabuan dan cerah. Warna kulit ayam biasanya putih kekuning-kuningangan dan bersih. Jika disentuh, daging terasa lembab tidak lengket. Serat daging ayam halus, mudah dikunyah dan digiling, mudah dicerna, serta memiliki flavor lembut. Aroma daging ayam tidak menyengat, tidak berbau amis dan tidak busuk. Pembeli harus hati-hati ketika membeli daging ayam, karena berdasarkan berita yang beredar, dipasaran sering ditemukan daging AYAM TIREN (mati kemaren). Seringnya, ayam jenis ini dijual oleh “penjual nakal” dengan harga yang  lebih murah. Pembeli dapat membedakan ayam jenis ini dari warna dagingnya yang putih pucat merah kehitam-hitaman akibat penumpukan darah dalam daging yang tidak ke luar, serta aromanya yang bau. Tetapi biasanya untuk mengelabui pembeli, ayam tiren ini dijual setelah direbus dahulu dengan kunyit, untuk ndone efek warna kekuning-kuningan dan menghilangkan baunya. Daging ayam tiren ini harus dihindari karena akan menjadi sumber penyakit bagi yang mengkonsumsinya.
Untuk itu maka lebih aman membeli ayam mentah dengan bersandar pada ndon-ciri daging baik dan sehat di atas. Disamping daging ayam tiren, juga banyak beredar daging ayam yang disuntik dengan air (daging ayam gelonggongan). Untuk menghindari daging jenis ini, pembeli dapat melihat, meraba, atau bahkan menusukan pisau pada gelembungan yang terdapat di organ tubuh ayam yang terlihat membengkak dan diduga berisi air, utamanya pada bagian bawah sayap. Uji lainnya dapat dilakukan dengan mengangkat daging tersebut, apakah meneteskan air atau tidak ?. Daging ayam gelonggongan akan terlihat mengeluarkan tetesan air, serta keadaan fisik daging terlihat “becek”. Daging ayam gelonggongan akan lebih cepat membusuk ndonesia daging ayam yang tidak disuntik air bila disimpan pada suhu ruang. Dimana tanda daging yang sudah mulai membusuk dapat tercium dari aroma baunya yang tidak segar, dan tampak apabila salah satu bagian dari daging itu di tekan maka bagian daging yang ditekan tersebut tidak mantul/balik kembali seperti semula.
.Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya.
Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah ndo dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang ndonesi singkat dan menguntungkan, maka banyak orang  mulai berani terjun di bidang Peternakan ayam potong .



1
PERSYARATAN LOKASI

1)Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
2)Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.
3)Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh keperluan-keperluan lain selain untuk usaha peternakan.

Pedoman Teknis Peternakan Ayam Potong
Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan)
Penyiapan Sarana, Peralatan dan Perkandangan

Sistem perkandangan Peternakan Ayam Potong yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi: persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat Celcius, kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang lebih besar dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. macam-macam peralatan Peternakan Ayam Potong :
Litter (alas lantai)

Alas lantai/litter Peternakan Ayam Potong harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.


2
Indukan atau brooder

Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
Tempat makan, minum dan tempat grit
Tempat makan dan minum Peternakan Ayam Potong harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus
Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
Pembibitan
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b) pertumbuhan dan perkembangannya normal
c) ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d) tidak ada lekatan tinja di duburnya.











3
Pemilihan induk dan bibit ayam
Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari:
a) Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
b) Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.
c) Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d) Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e) Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f) Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Perawatan Bibit dan Calon Induk
Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan
ayam ank.jpeg





4
Kualitas dan kuantitas pakan fase awal adalah sebagai berikut:
-kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
-kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor.Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram

Kualitas dan kuantitas pakan fase akhir adalah sebagai berikut:
-kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
-kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.

Pemberian minum disesuaikan dengan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
Fase awal (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
Fase akhir (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.

5
Karkas ayam
Ayam hidup yang telah dipotong, dibului, dan telah dihilangkan jeroan, kepala, dan kakinya, sehingga tinggallah sepotong daging ayam utuh satu tubuh.
Ciri-ciri karkas ayam yang baik (keadaan tubuh, perlemakan, keadaan kulit/tulangnya ) :
  1. Bentuk karkas padat (kompak), paha, betis, sayap, dan dada berdaging tebal. Besar daging pada dada dapat diketahui dengan cara mengukur panjang tulang dada. 50% dari daging ayam terdapat pada tulang dada.
  2. Perlemakan, menyebar rata di bawah kulit yang menutupi seluruh bagiankarkas.
  3. Kulit harus utuh, tidak memar, tidak sobek atau banyak goresan. Warna kulit putih agak kekuningan. Kulit benar-benar bebas dari bulu-bulu jarum (mikroba bersarang di dalam bulu-bulu itu). Kulit ayam memar, berwarna kebiru-biruan (akibat benturan, pembuluh darah halus pecah, terjadi pembekuan darah di bawah kulit), dengan adanya memar maka daya tahan karkas terhadap serangan mikroba menurun, sehingga daging ayam cepat/mudah membusuk.
  4. Tidak dijumpai tulang-tulang yang patah.

1268115619_13907642_4-Rumah-Potong-Ayam-PURI-PANGAN-SEJATI-Dijual-1268115619.jpg



6
Ciri-ciri ayam tiren
1. Dagingnya beraroma agak amis,
2. Dagingnya berwarna kebiru-biruan, pucat dan tidak segar,
3. Pada leher potongan ayam terlihat tidak lebar.
4. Tidak mulus seperti ayam potong ketika hidup.
5. Kalau dipegang kulitnya licin dan mengkilat, karena pakai formalin.
6. Terdapat bercak-bercak darah pada bagian kepala atau leher ayam,
7. Harganya lebih murah.





tiren.png





7
Ciri-ciri ayam ber-formalin
1. Jika dicium dagingnya akan berbau obat.
2. Warna kulitnya lebih pucat dibanding daging ayam segar.
3. tidak rusak selama dua hari pada suhu kamar 25 derajat celsius,
4. Pada bagian paha sampai kaki terlihat kaku.
5. tidak dikerumuni lalat.
6. teksturnya sangat kencang
formalin.png








8
Ciri-ciri ayam yang segar dan baik
1. Warna daging umumnya putih pucat
2. Serat daging halus
3. Konsistensi kurang padat
4. Diantara serat daging tidak terdapat lemak
5. Warna lemak ke kuning-kuningan dengan konsistensi lunak
6. Bau agak amis sampai tidak berbau.
ayam berformalin.jpg





9


Kandungan gizi yang ada dalam daging ayam
Nama Bahan Makanan : Daging Ayam
Nama Lain / Alternatif : Ayam
Banyaknya Daging Ayam yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Daging Ayam yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 58 %
Jumlah Kandungan Energi Daging Ayam = 302 kkal
Jumlah Kandungan Protein Daging Ayam = 18,2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Daging Ayam = 25 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Daging Ayam = 0 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Daging Ayam = 14 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Daging Ayam = 200 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Daging Ayam = 2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Daging Ayam = 810 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Daging Ayam = 0,08 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Daging Ayam = 0 mg

daging ayam cantik.jpg




10
Bab 4  Penutup
Kesimpulan
 Daging didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk hasil pengolahan    jaringan-jaringan tersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang memakannya

Saran
Agar mengihindari ayam TIREN Sebaiknya jika ingin membeli daging ayam usahakan beli ayam yang masih hidup dan sehat.















11
Daftar pustaka
http://jombang.olx.co.id/rumah-potong-ayam-puri-pangan-sejati-iid-13907642
















12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar